Human Resources Services |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
KENALI KEPRIBADIAN KITA
(Oleh : Ir. Yoki, S.Psi., Psikolog)
Semua orang setelah mendapatkan pekerjaan, tidak mau memikirkan apakah dirinya sendiri sesuai pekerjaan itu atau tidak. Ini adalah hal yang lumrah dan bersifat manusiawi, tetapi bila ada mengalami kegagalan atau tidak bisa memperoleh sesuai dengan kehendak maka diri sendiri akan merasa bingung dan tak terarah. Sehingga timbullah pertanyaaan :
1) Apakah diri saya sesuai dengan pekerjaan ini ?
2) Apakah saya perlu bertahan di pekerjaan ini ?
3) Pekerjaan apa yang sesuai dengan saya ?
4) Dan sebagainya.
Oleh karena itu, timbul keinginan kita untuk memperhatikan kesesuaian dan kecocokan terhadap suatu pekerjaan dengan diri sendiri.
Kemampuan atau keahlian kita yang tidak bisa dimanfaatkan secara efektif dan efisien membuat kita merasa gagal, bisa menimbulkan kekecewaan berat, menjadi stress atau depresi bahkan kemudian menyalahkan orang lain.
Daripada mengatakan itu adalah masalah orang lain lebih baik kita mengubah sikap, cara memandang suatu masalah, pola berpikir diri kita sendiri.
Suatu fakta menunjukkan bahwa tidak ada satu orangpun yang menganggap penyebab dan tanggung jawab adalah diri sendiri sehingga selalu menghindari kesalahan yang dibuat olehnya. Yang jelas, suatu pekerjaan atau tugas ada yang cocok dan ada pula yang tidak cocok dengan kita, tetapi dengan menggunakan hal ini sebagai alasan untuk menghindar tanggung jawab diri sendiri terhadap masalah maka hidup kita akan menjadi tidak bermakna dan hampa. Mestinya kita harus bersikap sabar, secara objektif, bersyukur dalam menganalisis diri kita sendiri.
Cobalah kita memahami diri kita sendiri pada bagian mana yang terbaik yang bisa dimanfaatkan, ditampilkan, dan diefektifkan untuk mencapai suatu keberhasilan pada pekerjaan maupun hubungan sosial demi terwujudnya tujuan hidup yang bermakna, sehat dan bahagia. Hal ini dipertegas oleh ahli filsafat terkenal, Socrates, dimana dia mengungkapkan satu pepatah yang sangat arif, yaitu “Kenalilah dirimu sendiri”.
Jika kita mampu mengenal diri kita dengan baik maka 80% keberhasilan sudah ditangan kita , jika kita mengenali diri kita maka segala sesuatu akan berjalan lancar.
Untuk memahami apa ciri khas kepribadian yang ada dalam diri kita sendiri dimana mencakup berbagai intelegensi (IQ, EQ, AQ, dan sebagainya) dan kemampuan relasi kita dengan orang tua, saudara, teman, sahabat karib, masyarakat pada umumnya, dan sebagainya.
Dengan mengenali diri kita sendiri, kita berharap bisa memperoleh jejak dan tanda-tanda untuk berusaha apa atau bekerja dibidang apa sehingga kita bisa bekerja sepenuh hati dan terkonsentrasi yang akhirnya akan menwujudkan kehidupan kita menjadi bermakna, bekerja dengan senang hati tanpa beban, dan prestasi kerja yang memuaskan, serta mencapai kesuksesan hidup yang seutuhnya.
Satu hal yang perlu diketahui seperti yang tersirat pada suatu pepatah orang Tiong Hoa, yaitu “Hang Hang Chu Zuang Yuan” yang artinya dalam setiap usaha pasti ada yang sukses (menjadi Bos atau Professional).Tidak ada pekerjaan yang rendahan di dunia ini asal kita mempunyai niat, dorongan, keinginan, atau kemauan untuk berhasil dan tentunya disesuaikan dengan kemampuan kita dibidang tersebut.
Sesuai dengan makna dari pepatah tersebut maka disamping kemampuan kita, kita harus memahami karakter kepribadian dan motivasi diri kita sendiri. Untuk itu, disini akan diuraikan berbagai tipe kepribadian berdasarkan model Enneagram untuk mengenali diri kita sendiri. Model Enneagram ini membagi atau mengelompokkan kepribadian manusia menjadi 9 tipe kepribadian, yaitu :
1. Tipe perfeksionis (perfectionist)
2. Tipe penolong (helper)
3. Tipe pencapai prestasi (achiever)
4. Tipe individualis (individualist)
5. Tipe pemikir (thinker)
6. Tipe loyalis (loyalist)
7. Tipe petualang (adventurer)
8. Tipe pemimpin (leader)
9. Tipe pendamai (Peacemaker)
Untuk tipe perfeksionis, orang ini memiliki pandangan terhadap dunia dengan ungkapan “There is a right way ; Let me teach you”. Orang ini memiliki gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas dan dia selalu berpenampilan rapi dan sedikit agak kaku, jika mendapatkan kritik yang pedas atau keras maka dia akan merasa dirinya yang bersalah karena tidak bisa mengerjakan tugasnya secara sempurna, dan sebagainya.
Untuk tipe penolong, orang ini memiliki pandangan terhadap dunia dengan ungkapan “I Support and empower others, they could not do it without me”. Orang ini dalam megembangkan kepribadiannya dalam situasi perasaan aman maka dia lebih mengarah atau condong pada tipe kepribadian ke–4 (individualis), dimana dia selalu berusaha dan bertindak untuk mempertahankan aspirasi dan tujuannya. Namun dia juga memiliki pembawaan khas seperti ketenangan dan ketentraman, dan sebagainya.
Untuk tipe pencapai prestasi, orang ini memiliki pandangan terhadap dunia dengan ungkapan “The world is a contest that I can win if I work hard and appear successful”. Dia memiliki pertahankan diri dalam situasi tegang dan perasaan stress membuat dia lebih mengarah atau condong pada tipe kepribadian ke-9 (pendamai), seperti : bingung, menyerah, malas dan sebagainya. Selain itu dia juga memiliki sifat buruknya yaitu sok bersih dan mengagung-agungkan diri, dan sebagainya. Contoh orang yang terkenal dengan tipe kepribadian ini adalah Sharon Stone dan Arnorld Schwarzenegger.
Untuk tipe individualis, orang ini memiliki pandangan terhadap dunia dengan ungkapan “My work is affecting and authentic, with depth, grace, insight, and style, yet something is missing, if only things were different…”. Orang ini didukung oleh factor pendorong sukses bila dia lebih mengarah atau condong pada tipe kepribadian ke-5, dimana orangnya penuh energik dan bersemangat menuju tujuan hidupnya serta memiliki keinginan dasar yang kuat agar dapat memahami diri sendiri dan orang lain secara mendalam, dan sebagainya.
Untuk tipe pemikir, orang ini memiliki pandangan terhadap dunia dengan ungkapan “I am the master of my private world, build by superior commitment to special knowledge”. Orang ini mempunyai faktor hambatan dan bayangan-bayangan kegagalan bila lebih mengarah atau condong pada tipe kepribadian ke-4 yaitu dimana pada saat ditolak dan disanggah akan membuatnya tidak sabar, terlalu peka, dan tidak terkendali. Namun demikian dia memiliki motivasi untuk mengetahui segala sesuatu lebih banyak dan lebih cepat, daya analisis yang tinggi, selalu berpikir berdasarkan logika (yang bisa diterima secara logika), dan sebagainya. Contoh orang yang terkenal dengan tipe kepribadian ini adalah Bill Gates, Thomas Edison, dan Albert Einstein.
Untuk tipe loyalis, orang ini memiliki pandangan terhadap dunia dengan ungkapan “The World is dangerous; the truth is hidden; appearances are suspect; I need trust worthy allies “. Orang ini memiliki kecemasan dasar bila dibiarkan diri sendiri dan tidak diperhatikan dalam lingkungan sosialnya serta memiliki karakter yang introvert, pertahanan diri yang tinggi, jujur dan konservatif jika dikaitkan dengan teori kepribadian Jung dan Myers -Biggs.
Untuk tipe petualang, orang ini memiliki pandangan terhadap dunia dengan ungkapan “To explore strange new worlds…..to boldly go where no one has gone before”. Keinginan dasar orang ini adalah agar bisa selalu bergembira atau bersenang-senang tidak membatasi dia untuk memperoleh kegembiraan tersebut. Dia memiliki sifat yang cenderung extrovert, aktif, sensasi dan optimistisk jika dikaitkan dengan teori kepribadian Jung dan Myers -Biggs.
Untuk tipe pemimpin, orang ini memiliki pandangan terhadap dunia dengan ungkapan “I am strong I avenge the weak and expose the power abusers, the pretenders, the fools”. Moral yang dimiliki orang ini adalah kemurnian, tidak bersalah, tidak pendendam. Dia menjadi sangat tertekan bila dikendali orang lain atau disuruh orang lain untuk ini dan itu. Penampilannya penuh kewibawaan, percayaan diri, dan memancarkan sinar kekuasaan, dan sebagainya.
Untuk tipe pendamai, orang ini memiliki pandangan terhadap dunia dengan ungkapan “Everything will work out if we stay clam, amiable, and connected”. Pada saat mengalami kegagalan, tipe kepribadian ini mengarah atau condong ke tipe pertama (perfeksionis) yaitu dengan berusaha mengerti dan meminta keadilan pada orang lain, menghargai hak diri sendiri, dan mau menyampaikan keinginannya.
Sebenarnya apa yang diuraikan disini adalah suatu gambaran garis besar saja, untuk mengetahui dan mengenal tipe-tipe kepribadian kita termasuk tipe kepribadian apa dan untuk lebih meyakinkan tipe kepribadian kita dan bagaimana memanfaatkan dan mengembangkan diri kita, maka para praktisi dan psikolog kami akan bisa menguraikan secara lengkap serta analisis kepribadian secara total. Seperti pandangan terhadap dunia, gaya kepemimpinan, bagaimana efek atau perubahan penampilan jika kita dalam suatu kondisi aman atau stress, reaksi kita terhadap hambatan dan keberhasilan, moral, kelebihan dan kekurangan, dorongan kita bersikap atau berperilaku, ketakutan dan keinginan dasar kita, dan karakter kita, dan sebagainya.
Setelah mengetahui dan mengenal diri kita baik perilaku maupun emosional sehingga kita bisa lebih mampu menempatkan diri kita secara baik dalam dunia kerja, persahabatan, dan di masyarakat pada umumnya. Pada akhirnya pengenalan diri kita sendiri yang baik inilah yang akan menuntun, membimbing, dan mengarahkan tentang bagaimana kita untuk menampilkan perilaku yang positif dan meninimasi atau menghindari perilaku yang negatif yang menghasilan hidup kita yang lebih berhasil dan kita akan menjadi pemenang dan sukses di segala bidang dalam kehidupan kita.
|
|
|
|
|
|
|
Today, there have been 7 visitors (7 hits) on this page! |
|
|
|
|
|
|
|